Selamat Datang di blog saya, sebuah catatan kecil iseng dan waluh. Berangkat dari keinginan saya untuk berbagi waluh kepada Anda..

Rabu, 25 Agustus 2010

''Perkelahian Dini''

Senin, 26 Oktober 2009
Hari itu penulis hendak memesan tiket utk kembali ke tempat kerja. Di perjalanan penulis melewati segerombolan anak SD yang sedang berkelahi. Tidak tanggung2 yang terlibat perkelahian adalah seorang anak perempuan versus anak laki-laki. Anak perempuan berbodi kurus, berambut ikal dan lebih tinggi dari anak laki-laki yang berkepala agak plontos, kulit coklat gelap dengan bodi idem dgn anak perempuan, sama2 kurus.

Perkelahian berlangsung seru, saling jambak, saling cakar, jotos, tendang..cuman kurang adegan banting aja kayak Smackdown. Anak perempuan terlihat garang, terus menghajar lawannya. Tidak ada sedikitpun ketakutan dimatanya terhadap lawannya. Mungkin karena ia merasa lebih tinggi secara fisik daripada sang anak laki2. Dan anak laki2 pun tak mau kalah, mempertahankan ego kejantanannya ia terus memukul anak perempuan itu. Pertarungan bertambah semarak karna teman2 mereka yang lain menyoraki..''Ayo..ayo..tendang..hajar!''. Yang berantem cuman 2 orang, tapi supporter nya bejibun.

Sejenak yang terlintas di kepala penulis adalah teringat kenakalan zaman SD ketika ada teman yang berkelahi turut ikut serta merta dengan suka cita menjadi supporter..hehe.. Yap, waktu itu memang ni otak ga pernah berfikir panjang, cuman senang seru2an aja. Pdhl apa yang didapat dari perkelahian? Pala benjol, hidung berdarah, gigi patah untuk pihak yang bertikai. Dan kami sekelas pun ikut dihukum lari keliling lapangan gak pake celana..(sorry, ini lebay).

Kita kembali ke segerombolan anak SD tadi, memang yg terlintas pertama kali di pikiran penulis cuman..''hmmh..anak esde!'' Just it. Tapi setelah lewat beberapa meter..''STOP!! Apa yg mereka lakukan? Knp tidak ada yang melerai?''. Penulis pun menghentikan sepeda motor dan membalikkan badan, berharap ada orang dewasa yang akan melerai perkelahian itu. Minimal ada 1 kompi dari satuan BRIMOB, 2 batalyon TNI Raider, dan 4 pleton Marinir lengkap dengan senjata tempur dan peralatan militer lainnya seperti tank, banser, kapal perang, dan pesawat tempur untuk melerai dua anak esde tersebut. Dan kemudian berjaga-jaga jika ada serangan balasan dari pihak yang bertikai. (lebay kuadrat)

Tapi apalah gunanya menunggu semua itu, dengan inisiatif tinggi penulis mendatangi segerombolan anak ingusan itu lalu berteriak dengan lantang bak aparat yg sedang menggerebek sarang judi..''Wooyy BUBAAAARRR!!! APPAAA INNIIII.. PULANG! PULANG SMUANYAA!!''

Ada kelucuan tersendiri melihat wajah polos mereka yang tiba2 berhenti berkelahi. Teman2nya pun langsung ikut melerai. Kurang ajar juga nih teman2nya giliran ditegur baru melerai, tadi2 jiwa provokasinya yg keluar. Analisa sekilas dari pengamatan penulis, menghasilkan: rambut acak2an, betis luka tergores panjang (mungkin karena jatuh), kancing baju satu lepas, lutut beset, pipi merah, dan rok kotor dari pihak perempuan. Sementara dari pihak laki-laki : jidat sampai ke pipi merah, pelipis agak lebam, kancing baju lepas dua, siku kiri beset, dan sepatu tinggal satu biji.

Penulis pun menegur anak laki-laki dengan suara yang digalak2in..''Kaamu ini, kelahi sama perempuan..!''. Dengan ngos2an sang anak menjawab..''Dia yang duluan Oom..''
Penulis pun kembali menyuruh mereka bubar dan pulang ke rumah masing2 (ya iyalah masa ke rumah saya? Yg bener aja). Saya pun melanjutkan perjalanan meninggalkan mereka sambil sesekali melihat ke belakang, khawatir mereka kembali berantem. Ternyata enggak. Sekali lagi penulis menengok ke belakang takut ada yang ga terima dilerai dan mencoba menerbangkan parang ke arah penulis. Ternyata enggak juga. Fiuuhh. Syukurlah.

Dalam perjalanan pulang penulis kembali memikirkan peristiwa tersebut. (bersambung..)

Tidak ada komentar: